
Manado, 13 Desember 2024 – Dalam upaya memenuhi target wawancara, ESC Environment Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Klabat melanjutkan kegiatan di Pasar Bersehati. Tim Enumerator yang terdiri dari Joshua Oroh, S.Ak., Faind Daniel, dan Tesa Lina melakukan kegiatan wawancara untuk mengumpulkan tanggapan serta aspirasi pedagang mengenai rencana relokasi Pasar Bersehati, khususnya di sektor pakaian, ikan, dan pedagang yang menggunakan kendaraan mobil bak terbuka.
Namun, hari kelima ini diwarnai dengan tantangan besar. Para pedagang yang menggunakan kendaraan mobil bak terbuka yang ditanyai kesediannya menolak untuk diwawancarai, sehingga tidak ada satu pun responden dari kelompok pedagang ini. Kendala ini memaksa tim untuk beralih fokus ke pedagang pakaian.
Dalam wawancara dengan pedagang pakaian, tim mencoba menelusuri informasi terkait lapak yang sebelumnya disegel oleh petugas pasar. Namun, hasilnya nihil. Seorang pedagang menjelaskan bahwa lapak yang sempat disegel kini telah diberikan kepada pedagang baru. “Dorang so kase pa orang laeng itu tampa karna so nd bisa mo bayar bea,” ungkapnya, merujuk pada alasan ketidakmampuan pedagang lama untuk membayar sewa lapak karena tarif yang kenakan terbilang tinggi.
Setelah itu, tim melanjutkan wawancara dengan pedagang ikan. Dari kelompok ini, hanya 6 pedagang yang bersedia diwawancarai. Mereka mengungkapkan dua permasalahan utama: pencurian barang dagangan saat listrik dipadamkan pada malam hari, dan buruknya saluran air yang menyebabkan jalanan sering tergenang air. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial tetapi juga mengurangi kenyamanan dan membahayakan keselamatan pembeli. Para pedagang berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan terkait keamanan dan infrastruktur pasar.
Setelah menyelesaikan wawancara, tim mengadakan diskusi untuk mengevaluasi tantangan yang dihadapi. Meski hari ini penuh hambatan, tim tetap berkomitmen untuk menyelesaikan tugas dengan optimal demi memberikan masukan yang representatif dan dapat membantu pengambilan kebijakan yang lebih baik untuk kesejahteraan pedagang.